Sabtu, 27 Oktober 2018

Sejarah singkat Stasiun Jakarta Kota


Kali ini saya akan memberikan sejarah singkat tentang Stasiun Jakarta Kota, dan mungkin teman-teman semua sering mendengar kata Stasiun Jakarta Kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan Stasiun kota. Berikut adalah sejarah singkat mengenai stasiun Jakarta Kota.
 Stasiun Jakarta Kota
Hasil gambar untuk stasiun jakarta kota
   Stasiun jakarta Kota adalah stasiun Kereta Api Kelas besar Tipe A yang berada si kelurahan Pinangsia,Kawasan Kota Tua,Jakarta. Stasiun ini terletak pada ketinggian +4 meter. Stasiun ini merupakan stasiun terbesar yang berada dalam Pengelolaan PT Kereta api Indonesia (persero) Daerah Operasi I (DAOP I) Jakarta.
Stasiun ini merupakan satu dari sedikitnya stasiun di Indonesia yang bertipe terminus (Perjalanan awal/akhir), yamg tidak memiliki jalur lanjutan lagi.
   Stasiun ini dikenal juga sengan sebutan Stasiun Beos, nama Beos mengacu pada Stasiun BOS (Bataviasche Oosterspoorweg Maatschapij), yang berada pada lokasi yang sama sebelum di bongkar. Arti lain dari kata Beos berasal dari kata Batavia En Omstreken, yang artinya Batavia dan Sekitarnya. Sebagaimana fungsi dari stasiun ini yaitu sebagai pusat transportasi kereta apiyang menghubungkan Kota Batavia Dengan kota lain seperti Bekassie (Bekasi), BuitenZorg (Bogor), Parijs Van Java (Bandung), Karavam (Karawang), dll. masih ada nama lain untuk Stasiun Jakarta Kota ini, yakni Batavia Zuid yang berarti Stasiun Batavia Selatan.
Gambar terkait
(Stasiun jakarta kota dari atas)
 Batavia Zuid, awalnya didirikan sekitar tahun 1887, kemudian  ditutup npada tahun 1926 untuk direnovasi menjadi bangunan yang kini ada. Sekitar 200 meter dari stasiun yang di tutup di bangunlah stasiun Jakarta Kota yang sekarang. Pembangunan selesai pada tanggal 19 Agustus 1929 dan secara resmi digunakan pada 8 Oktober 1929. Acara peresmiannya dilakukan secara besar-besaran dengan penanaman kepla kerbau oleh Gubernur Jendral jhr. A.C.D. de Graeff yang berkuasa pada Hindia Belanda pada 1926-1931. Di balik kemegahan stasiun ini, tersebutlah nama seorang arsitek Belanda kelahiran Tulungagung8 September 1882, yaitu Frans Johan Louwrens Ghijsels. Bersama teman-temannya seperti Hein von Essen dan F. Stolts yang menamatkan pendidikan arsitekturnya di Selft.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar